Pages

Jumat, 13 April 2012

Orangtua Waspada Pergaulan Remaja

JAYAPURA– Norma-norma sosial dan agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah bergeser sehingga peran orangtua semakin diperlukan dalam memperhatikan pergaulan putra-putrinya guna mencegah akibat negatif yang berpotensi merusak masa depannya.
Hal tersebut disampaikan Pemerhati Masalah Perempuan dan Keluarga Juliana Langowuyo di Jayapura, Senin (17/8), menanggapi perkembangan gaya hidup anak muda sekarang ini yang banyak dipengaruhi budaya barat yang tidak mendidik.
Ia menjelaskan, pada usia anak dan remaja, mudah sekali dipengaruhi lingkungan sekitar. Pengaruh itu bisa berasal dari anggota keluarga selain orangtua, teman-teman sekolah, teman bermain maupun masyarakat sekitar melaui berbagai media baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Anak-anak, termasuk yang sudah memasuki usia remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup kompleks karena pada saat tersebut aspek biologis, psikologis maupun emosional mereka sedang berada dalam puncak perkembangan,” kata Juliana.
Para orang tua dalam menyikapi pergaulan anak ini, tambah Juliana, harus bisa memberikan pemahaman yang positif dari setiap kegiatan anak dengan secara kesinambungan berkomunikasi dan menunjukan kasih sayangnya serta pendidikan moral secara optimal. “Sehingga jadi penting bagi orangtua untuk mengetahui dengan siapa saja anak-anak mereka bergaul, di mana tempat bermain dan mengikuti dengan cermat perkembangan emosional, dengan tetap memberi nasihat agar tetap berada dalam jalur yang benar,” terangnya.
Ia mengakui, gaya pergaulan anak muda saat ini yang semakin jauh dari tuntunan agama, bahkan cenderung mengikuti gaya hidup bebas nilai yang bersifat hedonistik atau senang berhura-hura. Bahkan, tampaknya masyarakat sendiri telah bergeser menjadi semakin individualistik sehingga tidak ada lagi kepedulian terhadap satu sama lain untuk saling menjaga serta melindungi diri dan kehormatan.
Dengan demikian keluarga merupakan tempat awal pembentukan mental dan perilaku anak, dari perilaku buruk dan menyimpang yang pada dewasa ini semakin dipertontonkan secara vulgar.”Perhatian terhadap pergaulan anak ini dilakukan agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang buruk, seperti seks bebas, konsumsi narkoba, tawuran serta tindakan-tindakan lainnya yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama dan norma masyarakat pada umumnya,” tutur Juliana. (Republika online, 17/8/2009)
   
Gangguan makan pada remaja sudah menjadi suatu problem serius, lebih yang dapat dibayangkan. Seringnya, gejala itu tidak terlihat.

Laporan dari National Eating Disorders Association (NEDA) di Amerika yang dimuat dalam jurnal Archives of General Psychiatry, mengungkap 500 ribu remaja mengalami gangguan makan serius dan selebihnya mengalami gangguan emosi yang parah termasuk keinginan untuk bunuh diri. Sebanyak 55 ribu remaja mengalami anorexia, 170 ribu mengalami bulimia, dan 300 ribu gemar mengemil berlebihan. Semua gejala ini luput dari perhatian para orang tua. Parahnya, gangguan ini terjadi di usia-usia awal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Sedikitnya 42 persen anak-anak berusia 12 tahun mulai mengalami gangguan makan yang dipicu oleh keinginan untuk menjadi kurus, sementara 81 persen anak-anak berusia 10 tahun mengaku takut gemuk.
 
Ini terjadi pada remaja putri maupun pria. Mereka memiliki kebiasaan makan yang buruk, bahkan pada mereka yang tidak mengalami gangguan makan parah. Mereka menjalani kontrol diet yang tak sehat dengan mengabaikan sarapan pagi, dan membiarkan perut kosong selama berjam-jam. Akibatnya mereka mengalami mual-mual dan kerap mengonsumsi obat sembelit.
 
NEDA telah memperingatkan para orang tua untuk mengenali tanda-tanda yang tak kentara ini:
 
Menyimpan makanan di kamar.
Secara sembunyi-sembunyi anak-anak menyimpan makanan di kamar, di balik pakaian, di bawah bantal atau di kolong tempat tidur. Ini adalah indikasi terhadap gangguan makan.
 
Sering tidak makan malam.
Remaja dengan gangguan makan, kerap tidak makan malam bersama keluarga. Merekea cenderung suka makan sendiri untuk menyembunyikan kebiasaan buruknya dalam pola makan. Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak atau meninggalkan meja makan dengan terburu-buru karena akan muntah.
 
Gemar makan kudapan.
Menepikan makanan ke piring atau hanya mengaduk-ngaduk saja, seolah-olah membuatnya terlihat sedikit dan terlihat habis di piring, merupakan gejala gangguan makan yang harus diwaspadai.
 
Menjadi sangat pemilih dalam soal makanan.
Menjadi sadar akan jumlah kalori dan sangat berhati-hati dalam memilih makanan, serta hanya makan dalam jumlah kecil, bukan sesuatu yang seharusnya terjadi pada usia remaja. Ini bisa menjadi peringatan awal gangguan makan.
 
Membuat alasan untuk menghindari sarapan.
Waspadalah jika anak sering beralasan untuk menghindari sarapan. Ini salah satu cara menghindari makan tanpa memperhatikan dampaknya.
 
Memuntahkan makanan.
Bulemia dilakukan juga oleh para remaja. Jika anak Anda sering ke kamar mandi setelah usai makan, perhatikanlah apa yang dia lakukan. Memuntahkan makanan segera setelah makan bisa menjadi tanda-tanda bulimia.
 
Senang memakai baju longgar.
Suka menggunakan baju longgar untuk menutupi penyusutan tubuh. Menghindari cermin atau sebaliknya, terobsesi dengan penampilan puteri-puteri di cerita dongeng terutama dengan isu berat badan ideal. Itu bisa menjadi pertanda gangguan makan.
 
Ada juga beberapa indikasi yang terlihat jelas seperti diet yang ketat, stres, dan trauma setelah perceraian orang tua, atau gangguan mental lainnya seperti depresi dan kecemasan. Belum lagi pengaruh budaya dan papan reklame bintang-bintang Holywood. Gangguan makan merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat diobati. Namun mencegah dan mengetahuinya sejak dini merupakan langkah yang lebih baik.

Sabtu, 07 April 2012


Teknik Berhitung Cepat


Terkadang, akibat terlalu sering berkutat dengan reaksi kimia, perhitungan diferensial, one way anova, serta perhitungan rumit lainnya, kita (atau cuma saya?) bisa saja melupakan atau lambat dalam menghitung pengoperasian dasar (tambahan, kurangan, pembagian, perkalian). Benar?
Seperti halnya dalam perkalian, hmmm… kita uji dulu yuk…
Coba Anda hitung 45×11 dalam waktu 5 detik!
Udah? 495 adalah jawabannya
Yang jadi masalah bukan bagaimana hasil, tapi bagaimana kita menemukan suatu proses yang lebih efisien. Betul? Nah, dalam soal di atas, bagaimana Anda mengkalikannya?
Untuk perkalian puluhan dengan angka 11 memiliki rumus:

Ambil contoh 45 × 11 tadi. Pertama letakkan angka pertama dari 45 yaitu 4 di awal (cetak miring). Kemudian letakkan angka 5 di akhir (bergaris bawah). Terus, jumlahkan angka 4 dan 5 sehingga didapat angka 9 (ditebalkan) untuk posisi tengah dari awal (4) dan akhir (5) sehingga menjadi 495. gimana? Mudah dan cepat bukan?
Ternyata, setelah buka-buka buku anak-anak, banyak cara untuk “meng-akal-i” perhitungan yang “terlihat rumit”. Diantaranya:
1. Perkalian 9; 99; atau 999
Mengalikan dengan 9 sebenarnya adalah mengalikan dengan 10 dikurang 1 (10-1). Ga percaya? Liat buktinya
Jadi, 9×9 sama saja dengan 9×10 – 9×1 = 90-9 = 81
Ayo coba contoh yang lebih sulit:
46×9 = 46×10 – 46×1 = 460-46 = 414.
Yak satu contoh lagi
68×9 = 680-68 = 612.
Untuk perkalian 99, artinya kita mengalikan dengan 100-1.
Jadi, 46×99 = 46 x (100-1) = 4600-46 = 4554.
Kalo udah gitu, kalian semua pasti tahu bahwa perkalian 999 sama dengan perkalian 1000-1
38×999 = 38 x (1000-1) = 38000-38 = 37962.
Masih bisa ngikuti? ayo kita lanjut
2. Perkalian 11
Perkalian 11 artinya kita menjumlahkan sepasang angka, kecuali bagi angka yang ada di bagian ujung
Lebih jelasnya lihat di bawah ini:
untuk perkalian 436 dengan 11 mulailah dari kanan ke kiri (ingat! selalu dari kanan ke kiri)
Pertama tulis 6 lalu jumlahkan 6 dengan angka di sebelahnya yaitu 3 sehingga didapatkan angka 9
Tuliskan 9 disebelah kiri 6.
Lalu jumlahkan 3 dengan 4 untuk mendapat angka 7. Tuliskan angka 7.
Terakhir tuliskan angka yang paling kiri yaitu 4.
Jadi, 436×11 = 4796
Ayo kita buat contoh yang lebih sulit: 3254×11
(3)(3+2)(2+5)(5+4)(4) = 35794
Ingat selalu mulai dari kanan ke kiri yak!
Sekarang contoh yang lebih sulit lagi: 4657×11
(4)(4+6)(6+5)(5+7)(7)
Mulai dari kanan tuliskan angka 7.
Lalu 5+7=12.
Tuliskan 2 dan simpan angka 1.
6+5 = 11, tambah 1 yang tadi kita simpan = 12.
Sekali lagi tuliskan 2 dan simpan 1.
4+6 = 10, tambah 1 yang tadi kita simpan = 11.
So, tuliskan 1 dan simpan 1.
Terakhir angka paling kiri, 4, tambahkan dengan 1 yang tadi kita simpan.
Jadilah, 4657×11 = 51227 .
Mo nambah lagi?
3. Perkalian 5; 25; atau 125
Perkalian dengan 5 sama saja mengalikan dengan 10 lalu di bagi 2, (CATATAN: Untuk perkalian dengan 10 cukup tambahkan 0 di dibagian belakang angka)
Contoh : 1000 x 5 = 5000
Lagi, 12×5 = (12×10)/2 = 120/2 = 60.
Contoh yang lain:
64×5 = 640/2 = 320.
Juga, 4286×5 = 42860/2 = 21430.
Untuk perkalian 25, sama saja kita kalikan dengan 100 (tambahkan dua angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 4. (CATATAN: Untuk pembagian dengan 4, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak dua kali)
64×25 = 6400/4 = 3200/2 = 1600.
58×25 = 5800/4 = 2900/2 = 1450.
Untuk perkalian 125, sama saja kita kalikan dengan 1000 (tambahkan tiga angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 8. (CATATAN : Untuk pembagian dengan 8, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak tiga kali)
32×125 = 32000/8 = 16000/4 = 8000/2 = 4000.
48×125 = 48000/8 = 24000/4 = 12000/2 = 6000.
Lanjut?
4. Mengalikan dua bilangan yang mempunyai selisih 2;4; atau 6
Langsung aja deh masuk ke contoh
Ambil contoh : 12×14. (14 – 12 = 2…jadi metode ini bisa dipakai)
Pertama kita cari angka tengah antara 12 dan 14…So,
12
13
14
(artinya 13 adalah angka tengah), berikutnya kita tinggal membuat perkalian 13 x 13 lalu di kurangi 1…
12×14 = (13×13)-1 = 168.
16×18 = (17×17)-1 = 288.
99×101 = (100×100)-1 = 10000-1 = 9999
Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 4, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya…buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 4,
Ok ini contohnya :
11×15 = (13×13)-4 = 169-4 = 165.
13×17 = (15×15)-4 = 225-4 = 221.
Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 6, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya…buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 9,
Ok ini contohnya :
12×18 = (15×15)-9 = 216.
17×23 = (20×20)-9 = 391.
Hehehe…trik ini bisa di pakai bukan hanya untuk belasan tapi bisa sampai ribuan…
5. Pemangkatan bilangan puluhan yang berakhiran 5
Untuk yang ini bener2 gampang kok..
Contoh kita mau ngitung berapakah 35 x 35
Kita tinggal mengalikan 3 x 4 = 12 (angka 4 di dapat dari 3 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 35 x 35 = 1225
Mudahkan?
Contoh lagi : 65 x 65
Kalikan 6 x 7 = 42 (angka 7 di dapat dari 6 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 65 x 65 = 4225
Dari situ kita tahu bahwa pemangkatan bilangan puluhan berakhiran 5 pasti angka belakangnya 25
So 85 x 85 = 7225 (silakan diuji sendiri .Saya aja pake kalkulator)
6. Perkalian puluhan dimana digit pertama adalah sama dan jumlah digit kedua adalah 10
Contohnya kita ingin mengalikan 42 x 48…
Disini terlihat bahwa digit pertama puluhan di atas adalah sama yaitu 4
sedangkan jumlah dari digit kedua adalah 2 + 8 = 10
Cara cepatnya sederhana saja :
Kita kalikan 4 dengan 4+1 Jadi gini hasilnya 4 x (4+1) = 4 x 5 = 20
Tuliskan angka 20
Lanjut lagi kalikan 2 dengan 8 Jadi gini hasilnya 2 x 8 = 16
Tuliskan angka 16
Jadilah 42 x 48 = 2016
Gampang kan? contoh lagi
64 x 66
Kita buat
6 x (6+1) = 6 x 7 = 42
6 x 4 = 24
Hasilnya
64 x 66 = 4224
Contoh lagi aaaaaah:
83 x 87
Rumusnya
8 x (8+1) = 8 x 9 = 72
3 x 7 = 21
Hasilnya
83 x 87 = 7221
7. Pemangkatan Puluhan
Ini perlu sedikit konsentrasi
Ambil contoh kita ingin melakukan pemangkatan 58 alias 58 x 58
Langkah 1 :
Kalikan 5 dengan 5, 5 x 5 = 25
Kalikan 8 dengan 8, 8 x 8 = 64
Tuliskan ke dua hasil tadi dan jadilah 2564
Langkah 2 :
Kalikan 5 dengan 8 = 40
Gandakan hasil tersebut, 40 x 2 = 80
Tambahkan 1 angka 0, jadilah 800
Langkah 3 :
Jumlahkan 2564 dengan 800, 2564 + 800 = 3364
Itulah hasilnya
58 x 58 = 3364
masih bingung? Sama donk
yuk latihan lagi….
32 x 32
Langkah 1 :
3 x 3 = 9 —-> tapi tuliskan 09 ya supaya 2 digit bisa tercipta
2 x 4 = 4 —-> tapi tuliskan 04 ya supaya 2 digit bisa tercipta
Kedua hasil di tulis menjai 0904
Langkah 2 :
3 x 2 = 6 GANDAKAN 6 x 2 = 12
Tambahkan satu 0 dibelakangnya dan jadilah 120
Langkah 3 :
120 + 0904 —-> artinya 120 + 904 = 1024
Itulah hasilnya
32 x 32 = 1024
8. Kalikan dengan 2, bagi dengan 2
Kalau kiTa mengalami kesulitan pengalian yang besar kiTa bisa membagi dengan 2 dan mengalikan dengan 2
Ini contohnya : kita ingin mengalikan 14 x 16
Maka yang kita lakukan adalah…kalikan salah satu (antara 14 atau 16) dengan 2, dan bagikan salah satu (14 atau 16) dengan 2, hingga kita mendapatkan perkalian yang mudah
14×16 = 28×8 = 56×4 = 112×2 = 224.
Contoh lain: 12×15 = 6×30 = 180
48×17 = 24×34 = 12×68 = 6×136 = 3×272 = 816.
Pada dasarnya lebih mudah menghitung 6 x 30 dari pada 12 x 15 kan?
Lebih mudah menghitung 122 x 2 dari pada 14 x 16
Nah.. contoh di atas hanya sebagian kecil dari Samudera Ilmu yang sangat luas. Jangan pernah menyepelekan buku pelajaran SD
Bagus juga untuk diajarkan ke adik kiTa.. Apa? Ga punya adik? Adik dari cewe inceran kiTa juga boleh koq. Untuk mendekati Kakak-nya, kiTa musti akrab dengan Adiknya dulu.. Halah.. malah ngalor-ngidul kesana-kemari
Terkadang, yang “terlihat” tidak “sesulit” seperti yang dibayangkan

Jumat, 06 April 2012

                                                   Remaja musLiim

 
Masa remaja adalah masa paling indah, begitu anak ABG mengeksperiskan. Indah dengan kebebasan, indah dengan kenakalan, Indah dengan tantangan, dan indah dengan kebersamaan, biasanya di usia remaja orang  merasakan kekosongan pikiran, tidak ingin terikat dengan disiplin, yang diinginkan hanyalah kebahagiaan...tapi itupun menurut versinya

Masa Remaja adalah masa potensial namun tidak sedikit orang tergelincir dimasa remajanya, apalagi zaman sekarang dengan perkembangan tekhnologi, era globalisasi, pemikiran terbuka, pergaulan tak terkontrol itu semua merupakan arus desar yang menghayutkan sebagian remaja Muslim hingga hilang arah, dimana mestinya masa remaja digunakan membangun karakter diri dan menggambar peta masa depan, dimana masa remaja harusnya diisi dengan prestasi dan inovasi, karena bila masa itu tidak digunakan secara baik, maka masa remaja itu yang akan memperdaya kita tunduk pada kebodohan, sujud pada kemaksiatan, ..dan itu mesti!

Al-Qur'an ternyata tidak ketinggalan menyinggung masa remaja (Shabab), Secara sempurna AlQur'an mengisahkan Ashabul-Kahfi (sekolompok pemuda), yang memiliki keyakinan teguh, rancangan masa depan, dan peka terhadap lingkungan diamana ia hidup, pemuda adalah harapan masa, jiwanya adalah jiwa kekuatan, sikapnya adalah keberanian, Nabi Ibrahim Alaihissalam -masa remajanya- penuh keberanian menghancurkan patung sesembahan kaumnya,  Nabi Yusuf Alaihissalam dengan kekuatan sikapnya akhirnya menghindarkan dirinya dari godaan Zulaikha - istri sang raja-. dalam alQur'an makna Shabab (pemuda) mengandung dua makna, pertama : (Shabab) adalah  kekuatan, spirti, semangat perjuangan dan kebaikan, kedua : bermakna alAthifiah, perasaan, seperti dalam kisah yusuf Alaihissalam.
Wallahu A'lam!

Selasa, 03 April 2012

Mengapa Seseorang Bisa Menjadi Homoseksual ?


Niankhkhnum and Khnumhotep
Niankhkhnum and Khnumhotep
Menanggapi beberapa pertanyaan rekan-rekan tentang kenapa seseorang bisa menjadi homoseksual, di sini saya akan coba sedikit berbagi informasi tentang etiologi homoseksual (sebab kenapa seseorang menjadi homoseksual). Kebetulan beberapa waktu yang lalu saya melakukan penelitian tentang mengapa seseorang hingga bisa menjadi homoseksual. Hasilnya menunjukkan pembuktian dari beberapa kajian teori yang ada sebelumnya. Banyak faktor yang berpengaruh mengapa seseorang dapat menjadi homoseksual. Secara lebih spesifik mungkin bisa dibilang individual differences, karena masing-masing orang mempunyai etiologi (sebab musabab terjadinya sebuah gangguan) yang berbeda-beda. Jika kita lihat dari dimensi Biologis, homoseksualitas bisa juga dimungkinkan karena adanya kelebihan kromosom seks dari ibu. Kromosom normal pada seorang laki-laki berjumlah 46 buah (23 pasang), 22 pasang kromosom otosom dan sepasang kromosom seks (XY), sedangkan laki-laki yang memiliki kecenderungan homoseksualitas secara hormonal memiliki jumlah kromosom 47 buah, yang terdiri dari 44 buah (22 pasang) otosom dan 3 buah kromosom seks (XXY) hal ini dikarenakan kromosom dari ibu (XX) tidak terjadi pembelahan, sehingga individu laki-laki ini memiliki ciri-ciri kewanitaan. Secara fisik ia laki-laki yang memiliki penis, tetapi penis ini sangatlah kecil jika dibandingkan dengan ukuran penis laki-laki normal, dan jika dianggap sebagai kliteris ukurannya terlalu besar jika dibandingkan kliteris wanita pada umumnya. Ia juga memiliki payudara yang semakin membesar seiring dengan usia pubertasnya (Notosoedirdjo dan Latipun, 2002).
Penulis mempunyai rekan yang seperti ini, hingga akhirnya kini ia operasi kelamin dan telah menjadi seorang perempuan. Anastasi (dalam bukunya pengantar psikologi), secara biologis menjelaskan homoseksual ini terjadi jika bayi laki-laki selama dalam kandungan mensekresi hormon testosteron kurang dari jumlah normalnya, atau jika bayi perempuan (yang kelak menjadi lesbian) mensekresi hormon testosteron (juga) yang melebihi kadar normalnya.
Nah jika kita lihat dari dimensi Psikologis, banyak lagi faktor yang berpengaruh. Mulai dari aliran Psikoanalisa yang mengungkap dimensi masa lalu, dimana anak pada tahap falik (usia 3-5 th) kurang mendapatkan figur yang baik dari orang tua dengan jenis kelamin yang sama. Jika ini terjadi pada laki-laki (untuk perempuan tinggal membalik saja), dalam situasi kehidupan awal seorang anak, figur ibu terlalu dominan dalam keluarga (bisa jadi karena ayah lemah, perceraian sehingga anak laki-laki tinggal dengan ibunya, atau ayah meninggal) sehingga identifikasi anak laki-laki ini cenderung ke arah perempuan. Termasuk pengasuhan oleh ayah terhadap anak laki-lakinya menjadi kurang efektif.
Seorang ahli Psikoanalis yg lain, Carl Gustaf Jung menyebut ini sebagai Anima Animus. Dalam diri seorang laki-laki ada jiwa feminin, begitu sebaiknya dalam jiwa perempuan ada karakter maskulin. Mana yang akan berkembang lebih dominan, ini nanti yang akan dibentuk oleh lingkungan.
Kembali lagi ke figuring dengan ayah, jika anak laki-laki mempunyai persepsi yang buruk ke ayahnya, hal ini bisa jadi sebagai penyebab juga. Misalkan, ayah terlalu keras dalam mendidiknya, menghukumnya, sehingga anak mempunyai penilaian yang negatif ke ayahnya. Ayah terlalu normatif terhadap anak laki-lakinya, misalkan jika makan tidak boleh bersuara, posisi duduk harus seperti ini, minum harus seperti ini, makan harus di meja makan, dsb. Perilaku seperti di atas adalah hal yang biasa diterapkan pada anak perempuan, bukan laki-laki. Hal ini nantinya yang juga akan berpengaruh terhadap perkembangan maskulinnya. Secara psikologis dinamakan inhibisi perkembangan maskulin. Bisa juga ketika orang tua terlalu membatasi ruang gerak anak laki-lakinya, sehingga perkembangannya menjadi maskulin terhambat (inhibisi perkembangan maskulin). Contohnya, karena orang tua sudah bertahun-tahun tidak mempunyai anak atau mendambakan sekali anak laki-laki, maka ketika lahir anak laki-laki ia sangat disayang sekali, tidak boleh berkesplorasi kesana kemari, naik-naik atau memanjat pohon tidak boleh, main berkotor-kototan seperti anak laki-laki yang lain tidak boleh, pokoknya disayang dan dimanja benar, sehingga karakter maskulin yang semestinya mulai berkembang dari kecil jadi terhambat. Termasuk ketika tidak dekat dengan ayah tadi sehingga ia tidak mendapatkan figuring maskulin yang baik. Atau mungkin orang tua yang benar-benar menginginkan anak laki-laki, sehingga ketika lahir perempuan membuat jadi anak perempuannya ini seperti laki-laki (atau sebaliknya, ingin anak perempuan, lahir laki-laki, membuat anak laki-lakinya ini seperti perempuan). Mendandaninya, memakaikan rok. tentu saja yang namanya anak kecil akan menurut saja jika kita apa-apakan.
Saat fase falik tadi (3-5 tahun) yang semestinya ia mulai diberitahu perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan, tetapi tidak ia dapatkan. Anak laki-laki dibiarkan saja bermain dengan teman (atau kakak) perempuannya, sehingga ia jadi lebih gemar bermain boneka, masak-masakan, atau permainan perempuan yang lain. Hal ini yang juga disebut inhibisi perkembangan maskulin pada anak laki-laki, sehingga karakter feminin lah yang lebih berkembang. Bukan melarang anak untuk mencoba bereksplorasi dengan banyak mainan dan juga teman, hanya saja orang tua perlu lebih selektif ketika memilihkan jenis permainan yang pas buat anak.
Freud, seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa pada dasarnya kita ini dilahirkan dalam keadaan biseksual. Oleh karenanya, wajar jika dalam diri seorang laki-laki memiliki karakter feminin, yang tentunya lebih didominasi maskulinitasnya.Pada anak laki-laki yang memeiliki kecenderungan feminin lebih dominan, terkadang menjadi laki-laki yang sensitif, perasa. Saat dewasa, ia akan lebih menggunakan dimensi emosionalnya dalam menentukan pilihan atau mengambil keputusan, dibandingkan menggunakan rasio atau logika layaknya laki-laki pada umumnya. Hal ini terkadang nampak pada perilaku anak saat masih kecil. Anak laki-laki terkadang lebih gemar bermain boneka-bonekaan, masak-masakan, atau permainan perempuan lainnya dengan teman atau kakak perempuannya. Mereka lebih nyaman bermain dengan perempuan dibandingkan main mobil-mobilan atau sepak bola dengan teman laki-lakinya. Beberapa diantara mereka juga mengaku jika teman perempuannya lebih dapat mengerti dan memahami perasaannya, dibandingkan dengan teman laki-lakinya yang terkesan kasar dan awut-awutan. Ketika orang tua mulai melihat indikasi ini di awal, segeralah arahkan permainan mereka pada permainan yang lebih memfasilitasi perkembangan maskulinnya. Tetapi yang perlu diperhatikan betul oleh orang tua adalah jangan terlalu memaksakan anak untuk melakukan hal itu. Misalkan tiba-tiba melarangnya bermain dengan si Ani, atau membakar semua koleksi boneka yang ia punya. Tidak demikian, melainkan memalui pendekatan yang lebih halus. Pelan-pelan ia mulai kita ajak bermain bersama, mengikutkannya pada kegiatan ekstra kulikuler taekwondo misalkan, atau sepak bola mungkin. Tawarkan pada anak, berikan gambaran, dan biarkan ia menentukan pilihannya.
Jika ditinjau dari sudut pandang Behaviour (perilaku), maka homoseksual terjadi karena faktor pembiasaan, lingkungan, dan adanya penguat positif (rasa enak, nikmat, nyaman) dalam hubungan dengan sesama jenisnya. Sehingga masing-masing orang mempunyai riwayat gangguan yang berbeda, ada yang berawal dari Biologis kemudian diperkuat faktor Psikologis, ada juga yang murni faktor Psikologis. Kebanyakan yang murni behavior ini biasanya terjadi pada masa-masa remaja. Entah karena gaya hidup, bujukan teman, atau faktor yang lain. Meskipun demikian, tidak semudah itu seseorang bisa menjadi homoseksual. Biasanya pasti sudah disertai dengan potensi sejak kecil, hanya saja masih manifest (terpendam). Butuh sebuah kejadian atau pencetus untuk memunculkannya. Makanya ada yang pernah bilang jika homoseksual ini ibarat kata membangunkan singa yang sedang tidur.
Jika ada pertanyaan apakah perilaku ini bisa diubah? Bisa tidaknya, kembali kepada sebab musabab mengapa seseorang menjadi homoseksual. Jika murni karena perilaku, pembiasaan dan lingkungan, maka dirubah lewat proses pembalajaran ulang. Secara psikologis kita biasa menyebut modifikasi perilaku. Ada beberapa teknik terapi yang dapat diterapkan.
Namun jika sebabnya karena trauma masa lalu, seperti yang dijelaskan oleh aliran Psikoanalisa yang melihat hal ini dari sudut pandang masa lalu, maka dibutuhkan psikoterapi dengan pendekatan Psikoanalisa. Terapi ini disebut analisa yang dilakukan oleh seorang Analis (ahli terapi psikoanalisa yang telah melalui masa pendidikan dan pelatihan terapi psikoanalisa, termasuk ia sendiri juga telah menjalani terapi ini. Analisa dilakuakn untuk mengungkap konflik-konflik dalam alam bawah sadar seseorang untuk dimunculkan ke permukaan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah hipnoterapi (hipnotis), hanya saja saya belum pernah membaca seberapa efektif hipnoterapi mampu membantu mereka mengatasi homoseksualnya. Juga beberapa metode lain dalam terapi Psikoanalisa.
Nah jika fenomena terjadinya homoseksual karena Biologis, ya mau tidak mau memang harus memilih ke salah satu ciri kelamin yang lebih dominan. Kalo sudah demikian, kita tidak lagi menyebut sebagai homoseksual, tetapi transeksual.
Memang cukup kompleks ketika kita melihat fenomena ini. Secara Psikologis, homoseksual sudah tidak lagi dimasukkan ke dalam sebuah gangguan, melainkan sebuah pilihan hidup. Hanya saja, norma dan nilai-nilai budaya kita yang belum dapat menerima hal ini, sehingga membuatnya menjadi abnormal. Oleh karenanya, butuh kearifan kita untuk menentukan sikap dan bagaimana harus menghadapi orang-orang dengan homoseksual. Penulis juga berharap, semoga hal ini dapat digunakan sebagai wacana dalam mendidik dan mengasuh anak. Terkadang orang tua secara tidak sadar melakukan hal-hal yang tidak tahunya merupakan potensi yang mengembangkan kecenderungan homoseksual seseorang, mengingat pada dasarnya manusia ini dilahirkan dengan potensi biseksual. Anak-anak tidak mengetahui apa-apa, mereka hanya menerima asuhan dan didikan orang tua. Dalam tahap awal perkembangan mereka mungkin tidak akan segera terdeteksi jika terjadi “salah asuh”. Namun, ketika mereka menginjak masa remaja, mulailah satu persatu masalah timbul. Upaya antisipasi dan persiapan lebih dini diharapkan mampu menyiapkan anak-anak kita kelak menjadi insan yang berguna bagi orang tua, agama, dan lingkungan sekitarnya. Semoga bermanfaat.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
dalam hal ini dapat dikategorikan dalam kesimpulan dari orang
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
contoh dalam gambar:
remaja
Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di kota-kota besar yang kehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara sehat maupun secara tidak sehat.Persaingan-persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan khususnya kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya kehidupan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja.
penyebab:
Penyebab kenakalan remaja sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja tersebut, maupun penyebab yang berasal dari lingkungan, lebih-lebih dalam era globalisasi ini pengaruh lingkungan akan lebih terasa. Pemahaman terhadap penyebab kenakalan remaja mempermudah upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat preventif, represif, dan kuratif.
Tanggung jawab terhadap kenakalan remaja terletak pada orangtua, sekolah, dan masyarakat, khususnya para pendidik baik yang ada di keluarga (orangtua), sekolah (guru-guru dan para guru pembimbing) maupun para pendidik di masyarakat, yakni para pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat.
Adapun macam – macam kenakalan remaja yang sering terjadi diantaranya adalah :
- Tawuran antar pelajar
Tawuran antar pelajar adalah perbuatan yang  sangat bodoh, karena dapat merusak fasilitas umum dan fasilitas yg terdapat di sekolah.
Tawuran juga dapat merusak masa depan, karena jika tertangkap polisi nama mereka yang tertangkap akan tercemar.
-miras
-mencuri
-perzinahan
-bohong
-dan lain……
seperti dbwah in i…..
foto.php
100_2763
yahhh bgitu lahhh ank negri kita…..
cara penangulangan:
-di himbau tuk pra ortu jgn terlalu mengekang putra atau putrinya harus bgini2 bgitu2….
-hindari pergaulan bebas…..
-bentengi diri dgn iman dan takwa…..
-jgn terlalu banyak brgaul dgn org yg kurang peduli dgn kehidupan yg baik…..
-jauhi pergaulan malam….
-SAY NO TO DRUGS……
MENANTI DESEMBER


Puisi itu kembali terlantun dari bibir mungil Vera. Sudah hampir 3 tahun Vera melantunkannya sambil duduk di dekat jendela kamarnya dan menatap rembulan yang tiada henti menyinari malamnya. Itu seolah telah menjadi kegiatan rutinnya sebelum tidur.

“Vera… kamu belum tidur nak…?” tegur Mama Vera yang tiba-tiba saja telah berdiri di belakangnya.
“Belum Ma…” jawab Vera singkat.
“Trus, ngapain kamu duduk di situ…? Nanti kamu masuk angin.”
“Aku cuma liat bulan kok Ma. Liat dech, bulannya cantik banget…! Kayak Mama. Rasanya, aku ingin terus melihat bulan itu. Selamanya…” Ujar Vera sambil tersenyum dan memeluk Mamanya. Mama Vera pun membalasnya dengan pelukan yang hangat. Dan tanpa dia sadari, dia meneteskan air mata.
“Ma, Mama kok nangis…?” Tanya Vera saat air mata Mamanya menetes tepat di jemari tangannya.
“Nggak apa-apa sayang. Sekarang kamu tidur yah…!” ujar Mamanya sambil menyeka air matanya dan menuntun Vera ke pembaringannya.
“Selamat malam Ma.” Ujar Vera sambil tersenyum.
“Selamat malam sayang…” balas Mama Vera sambil mencium kening putri semata wayangnya.
Keesokan harinya, Vera kembali beraktivitas seperti biasanya. Bangun pagi-pagi, shalat, mandi, berpakaian rapi, sarapan, kemudian ke sekolah.
“Ma, aku berangkat dulu yach…” pamit Vera.
“Iya nak. Hati-hati di jalan.”
“Ok Ma… Assalamu alai’kum…”
“Wa’alaikum salam.”
Sesampainya di sekolah, Vera disambut dengan happy oleh sahabat-sahabatnya.
“Pagi guys…” sapa Vera.
“Pagi nona Vera…” balas sahabat-sahabatnya serempak.
Happy banget non… sampe senyum-senyum sendiri… baru dapat lotre yah…?” canda Citra.
“Hehehe… nggak kok. Pagi hari itu harus disambut dengan senyuman. Agar hari yang kita lalui terus dipenuhi oleh senyum dan kebahagian. Juga dapat menghapus segala luka dan duka yang terselip  di dalam hati. Sehingga kecerian kembali meliputi perasaan kita. Dan, nggak ada gunanya juga terus bernestapa meratapi kesedihan yang berlalu… maka, tetaplah kau tersenyum agar semua dukamu berangsur hilang dan berganti menjadi kecerian.” ujar Vera sambil tersenyum manis yang membuatnya kelihatan lebih cantik.
“Iyah Bu guru…” balas Citra.
“Yayayaa…beginilah susahnya berbicara dengan sang pujangga. Setia ucapan kita pasti dibalas dangan kata-kata yang puitis.” Timpal Karin.
“Hehehee… kalian ada-ada aja.”
Tak berapa lama mereka mengobrol, bel pun berbunyi. Mereka segera duduk di bangku masing-masing sambil menunggu guru mata pelajaran pertama hari itu.
“Selamat pagi anak-anak.” sapa Pak Syarif guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas mereka yang baru saja tiba di kelas.
“Pagi Pak……” jawab anak-anak dengan serempak.
“Baiklah, sebelum kita memulai pelajaran hari ini, saya akan memberitahukan sebuah informasi mengenai ulangan semester genap.” Ujar Pak Syarif. “Kemungkinan, ulangan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Desember nanti kira-kira tanggal 12-17. Jadi, saya harap kalian bisa belajar dengan sungguh-sungguh dan saya tidak mau ada siswa atau siswi dari kelas ini yang tinggal kelas. Kalian mengerti…?!” tegas Pak Syarif.
“Mengerti Pak…”
“Desember…” desis Vera lirih.
“Kenapa Ver…? Kok kamu kelihatan tegang gitu…? Biasanya kamu yang paling semangat kalau mau ulangan…?” Tanya Karin.
“Nggak kok. Oiaya, kita harus ngebentuk kelompok belajar bersama agar kegiatan belajar kita bisa efektif dan nggak cuma di sekolah.” Jawab Vera sambil berusaha tersenyum.
“Aku setuju…” ujar Citra diikuti anggukan setuju pula dari Karin.
“Tapi, nggak seru kalau cuma kita bertiga. Gimana kalau kita ajak Nia dan Dhea…?” usul Karin.
“Terserah kalian aja dech…” ujar Vera.
Mereka kemudian mengikuti pelajaran hari itu dengan serius. Dan sepulang sekolah, Vera, Citra, dan Karin mengutarakan niat mereka untuk mengajak Nia dan Dhea bergabung dalam kelompok belajar mereka. Dan ajakan tersebut disambut dengan riang oleh mereka.
“Ver…kita belajarnya di rumah kamu aja yah. Rumah kamu kan luas, jadi pasti bisa nampung kita.” Usul Nia.
“Iya. Lagipula, di rumah juga nggak ada siapa-siapa kok. Cuma ada aku dan Mama. Siapa tahu, dengan kehadiran kalian, rumahku bisa jadi rame. Yah, ibarat kata hadirnya dirimu  kan berikan suasana baru dalam hariku” Jawab Vera sambil tersenyum.
“Ok. Sekarang kita tinggal ngatur jadwalnya aja.” Kata Dhea.
“Aku nggak bisa hari senin dan rabu. Soalnya ada kursus bahasa inggris.” Ujar Citra.
“Aku juga nggak bisa kalau hari rabu. Aku kan lagi kursus Matematika.” Timpal Karin.
“Kalau aku sich belakangan ini, lagi nggak ada kegiatan. So, hari apa aja bisa.” Nia ikut angkat bicara.
“Kalau kamu Dhe…?” Tanya Vera sambil melihat ke arah Dhea.
“Aku sama kok kayak Nia. Kapan aja bisa.”
“Mmmh…berhubung hari jum’at aku kursus bahasa inggris dan setiap senin aku ngajar anak-anak ngaji, jadi jadwal bisa hari selasa, kamis, dan sabtu. Gimana…?” Vera memberi usul.
“Ok dech…” jawab yang lainnya serempak.
Setelah selesai mengatur jadwal yang ditetapkan, mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing. Kebetulan hari itu, Vera nggak bawa motor, jadi dia nebeng sama Karin.
“Vera… kamu kenapa nak…? Kamu kelihatan pucat.” Tegur Mamanya ketika Vera baru pulang dan berjalan menuju kamar sambil memegang kepalanya.
“Nggak apa-apa kok Ma. Aku Cuma sedikit pusing. Mungkin karena cuaca yang sangat panas.” Jawab Vera sambil berusaha tersenyum karena, dia tak ingin membuat Mamanya merasa cemas.
“Kamu sudah makan obat…?”
“Udah tadi di sekolah. Mama nggak usah khawatir yah. Aku baik-baik aja kok. Aku cuma kurang istirahat. Di sekolah juga lagi banyak tugas.”
“Ya sudah. Sekarang kamu makan yah nak.! Setelah itu kamu tidur. Biar perasaan kamu bisa lebih enakan.”
“Iyah Ma.”
Vera kemudian mengganti seragam sekolahnya kemudian makan siang bareng Mamanya. Selepas makan, Vera lalu memberitahu Mamanya tentang kelompok  belajar yang baru dia bentuk. Dan Mamanya pun setuju dengan  keinginan Vera yang mengajak temannya belajar di rumah mereka.
***
                Ujian semester kurang lebih 1 minggu lagi. Vera dan kawan-kawannya sudah siap dengan matang untuk menghadapi ujian nanti. Namun, teman-teman Vera merasa heran karena sudah satu minggu lebih Vera tidak masuk sekolah. Menurut surat yang disampaikan kepada guru, Vera sedang sakit. Tapi, mereka tak tahu Vera sakit apa. Karena selama ini Vera kelihatan baik-baik saja. Kalau pun sakit, paling cuma dua atau tiga hari saja. Itu pun hanya sakit ringan.
“Vera sakit apa yah…? Nggak biasanya dia sakit sampai berhari-hari kayak sekarang.” Ujar Citra.
“Iya nich. Padahal semester bakal dilaksanakan minggu depan.” Tambah Dhea.
“Gimana kalau kita ngejenguk Vera aja. Udah lama juga kita nggak kumpul-kumpul bareng.” Usul Nia.
“Iya nih. Aku juga kangen ama kata-kata puitis anak itu.” Ujar Karin sambil nyengir.
So, kita go-nya kapan…” Tanya Dhea.
“Ntar aja. Pas pulang sekolah. Hari ini kan hari sabtu, jadi kita pulangnya cepet.” Nia kembali memberi usul.
“Ya deh.” Semuanya setuju.
Sepulang sekolah, mereka semua kemudian ke rumah Vera. Berharap bisa bercanda ria kembali dengan sahabat mereka.
“Assalamu alaikum…” seru mereka serempak ketika sampai di depan rumah Vera. Namun, tak ada jawaban. Mereka kemudian kembali memberi salam. Dan tak berapa kemudian, Mama Vera datang sambil menyeka air mata yang berlinang di pipinya.
“Wa’alaikum salam…” jawabnya dengan terbata.
“Ada apa tante…? Tante kok nangis…? Vera di mana…?” Tanya Citra dengan perasaan khawaatir. Namun Mama Vera tak menjawab dia hanya terus diam dalam tangisannya yang membuat Citra, Karin, dan Nia heran campur khawatir.
“Tante tenang dulu yah. Kita ke sini cuma mau ngejenguk Vera kok.” Nia mencoba menenangkannya.
“Kalau kalian mau ngejenguk Vera, dia ada di kamarnya.” Ujar Mama Vera dengan terbata dan menuntun keempat gadis belia tersebut ke kamar Vera. Namun, apa yang Citra, Karin, Nia, dan Dhea liat sungguh membuat mereka kaget. Vera tengah terbaring tak berdaya di atas kasurnya dengan selang infus yang ada di pergelangan tangannya.
“Vera kenapa tante…? Apa yang terjadi sama dia…?” Tanya Citra yang tak sanggup menahan air matanya saat berdiri tepat di hadapan sahabatnya.
“Sudah 5 hari Vera terbaring koma. Tapi, dia tak mau di rawat di rumah sakit. Dia bersih keras mau di rawat di rumah. Sebenarnya, selama ini Vera mengidap penyakit kanker otak. Tapi, dia selalu melarang tante untuk memberitahukannya ke kalian. Dan dokter memvonisnya hanya bisa bertahan sampai Desember tahun ini.” Jelas Mama Vera dengan air mata yang bercucuran.
“Astagfirullah hal adzim…” desis mereka berempat hampir bersamaan.
“Vera… kenapa kamu nggak pernah bilang ke kita kalau kamu itu sakit. Kenapa Ver…? Kita kan sahabat…? Tapi, kenapa kamu nyembunyiin hal ini dari kami…” ujar Karin sambil menangis dan menggenggam tangan Vera.
“Vera…bangun…!!! Kamu harus kuat. Kita selalu ada buat kamu. Kita semua sayang sama kamu Ver. Kita nggak mau kehilangan kamu…” lanjut Nia. Setelah mendengar kata-kata Nia, tiba-tiba saja jari tangan Vera bergerak dan Vera perlahan membuka matanya.
“Vera…kamu sadar nak.” Ujar Mamanya sambil mendekat ke arah Vera.
“Ma..Mama…” ujar Vera dengan terbata dan suara yang terdengar parau.
“Iya sayang… Mama di sini. Di sini juga ada sahabat-sahabat kamu. Mereka mau ketemu sama kamu. Katanya kamu harus kuat.” Mama Vera kembali tak dapat menahan air matanya.
Guys…maafin aku yah…” ujar Vera lagi.
“Ssssstt…kamu nggak perlu ngomomg apa-apa Ver. Kita udah tahu. Sekarang kamu yang semangat yah.” Ucap Dhea dalam isak. Vera yang tak mampu bersuara lagi, hanya bisa memaksa dirinya untuk tersenyum. Tiba-tiba saja Vera berusaha mengangkat kepalanya dan mengambil sesuatu di bawah bantalnya. Dan ternyata itu adalah sebuah surat. Vera kemudian menyerahkan surat tersebut kepada Citra dengan tangan yang bergetar.
“Aku pengen kalian baca surat itu.” Ujar Vera dengan terbata-bata.
“Iya Ver. Kita akan baca surat ini.” Jawab Citra sambil meraih surat yang disodorkan Vera.
“Ma…temen-temen…aku mau tidur dulu yah. Aku capek. Aku mau istirahat dulu. Kalian jaga diri baik-baik.” Ucap Vera lagi sambil menutup kedua matanya. Mama dan temam-temannya hanya bisa mengangguk dan menangis mendengar perkataan Vera. Perkataan terakhir yang keluar dari mulut Vera. Karena beberapa saat setelah itu, Vera telah menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan semua orang yang mengasihinya. Mama dan sahabat-sahabatnya hanya bisa menangisi jasad Vera yang telah terbujur kaku. Tak lama setelah itu, Citra pun membuka amplop surat yang diberikan oleh Vera dan membacanya bersama semua.
Dear My Friend…
Guyz…
Maafin aku yah. Aku nggak bermaksud menyembunyikan tentang penyakitku ke kalian. Aku cuma nggak mau kalian khawatir dengan keadaanku. Aku juga nggak mau kalian mengasihani aku. Aku mau kalian menganggap aku sebagai Vera yang sehat, kuat, dan ceria. Bukan Vera yang sakit-sakitan.
Guyz…
Aku sayang banget ama kalian. Kalian ibarat bumi bagi aku. Aku nggak akan bisa hidup tanpa kalian. Tawa dan canda kalian selalu bisa membuat aku tersenyum dan semangat. Mungkin tanpa kalian aku udah lama menyerah. Tapi aku selalu ingin hidup. Hidup untuk tetap bersama kalian hingga Desember tahun ini.
Guyz…
Mungkin aku nggak bisa bertahan sampai semester nanti. Tapi aku mau kalian tetap semangat. Walau tanpa aku, kalian harus bisa dapat nilai yang maksimal. Dan kalian tahu, aku tuch seneng… banget…! Karena pada penantianku tahun ini, kalian menemaniku menanti  Desember. Hari-hari yang kita lalui bersama beberapa waktu ini membuat aku merasa hidup ini begitu indah dan berarti. Rasanya, aku masih ingin menikmati hari-hari bersama kalian. Tapi, waktu aku nggak banyak. Dan aku harus pergi. Pergi meninggalkan dunia fana ini. Membawa sejuta kenangan indah yang kita miliki dan takkan pernah kulupa hingga kelak aku menutup mata.
Guyz…
Tiga tahun aku menanti Desember. Dan Desember tahun ini aku benar-benar  harus pergi. Maaf jika selama ini aku terlalu banyak mempunyai kesalahan terhadap kalian. Terima kasih untuk semua kenangan indah yang telah kalian berikan padaku. Makasih dan selamat tinggal.
Much Love
Vera
Setelah membaca surat tersebut, mereka semua lag-lagi tak dapat membendung air matanya. Mereka terus menangisi kepergian Vera.
Kini Vera telah tiada. Sang pujangga telah pergi. Pergi dengan tenang menghadap sang khalik. Penantian Vera telah berakhir. Desember telah menjemputnya tepat pada tanggal 3 Desember. Saat usianya menginjak 17 tahun. Vera kini telah tenang di sisi-Nya. Kini dia telah tersenyum dalam tidur panjangnya. Tak ada yang dapat mencegah kepergian Vera. Bahkan, waktu pun tak dapat menghentikannya.
Rembulan…
Temani aku malam ini
Aku sedang menanti Desember
Rembulan…
Dalam keremangan malam
Aku ingin kau menyinari hatiku yang redup
Rembulan…
Jangan pernah tinggalkanku
Dan tetaplah menemaniku
Menanti Desember…
Mama Vera menemukan puisi itu di sela buku diary Vera. Puisi yang setiap malam dilantunkan Vera semasa hidupnya. Kini Vera telah tersenyum di samping rembulan. Rembulan yang senantiasa memenaninya menanti Desember